BudImuLiAduA.com

Yayasan Pendidika Budi Mulia Dua Foundation

Salah satu masalah pelik yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah rendahnya kualitas sumber daya manusianya dibanding dengan bangsa-bangsa lain. Gambaran ini mengindikasikan tidak berhasilnya dunia pendidikan yang diselenggarakan negeri yang gemah ripah loh jinawi ini untuk melahirkan manusia-manusia yang beriman dan bertaqwa, memiliki integritas, keterampilan, peka terhadap lingkungan baik lingkungan fisik, sosial dan budaya, serta memiliki daya saing yang tinggi. Jika ditilik secara mendalam, indikasi di atas memang wajar bisa terjadi. Mengapa demikian? Sebagai institusi pendidikan, sekolah-sekolah yang ada saat ini sebagian besar kurang mampu memberdayakan subyek didik (siswa) secara utuh dan optimal sebagai individu yang unik.

Dalam proses pembelajarannya, sekolah itu tidak dapat mengakomodasi dan menumbuhkembangkan semua potensi (kecerdasan) yang dimiliki siswa. Dengan hanya mengedepankan potensi akademik pada ranah kognitif, model pembelajaran yang dilaksanakan pun masih konvensional, tidak inovatif, tidak kontekstual, kurang bervariasi dan lebih dominan pada hapalan, bukan pemahaman. Akibatnya, siswa-siswa kemudian menjadi manusia yang pasif, tidak peka pada lingkungannya, canggung dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan kreativitasnya.

Yayasan Budi Mulia Dua berupaya memenuhi kebutuhan tersebut, dengan harapan pendidikan tidak hanya meningkatkan daya piker, tetapi juga menanamkan kebiasaan belajar sesuai dengan bakat dan minat peserta didik. Pendidikan harus dapat meningkatkan daya piker, tetapi juga menanamkan kebiasaan belajar sesuai dengan bakat dan minat peserta didik, juga meningkatkan kemampuan dan menanamkan kebiasaan belajar sendiri sesuai dengan bakat dan daya perkembangannya. Pendidikan pun mesti dapat menanamkan pengetahuan yang bulat, dan bukan mengajarkan mata pelajaran secara terpisah. Dengan kata lain, Perguruan Budi Mulia Dua hendak mengembangkan suatu pendidikan dengan pola pembelajaran yang mempersiapkan individu siswa yang matang secara akademis, psikologis, dan sosial. Pola pembelajaran ini tidak saja berlandaskan pada pengetahuan dan nilai universal mengenai gejala alamiah dan sosial, melainkan juga pada moral agama sebagai penuntun ideal.

Salah satunya adalah menjalankan system yang mengacu pada upaya pengembangan kreativitas, yakni system kurikulum berbasis kreativitas.

Pendidikan diharapkan tidak saja melahirkan individu-individu yang cerdas secara teori, akan tetapi juga cerdas dalam menyikapi kebutuhannya, di masa kini dan di masa datang.



Retrieved from "http://aboutus.com/index.php?title=BudImuLiAduA.com&oldid=30850180"